Jumat, 09 September 2011

Fakta dibalik Pinalty Shot Out Manchester United vs Chelsea (2008)

 
 
Flashback final Liga Champions 2008. Gelar juara Eropa sirna di depan mata, gara-gara Terry yang sial dan Anelka yang dilanda kebingungan. Chelsea gagal memanfaatkan hasil riset untuk memenangkan adu penalti.
Riset Penalti IgnacioPelatih Chelsea kala itu, Avram Grant, memiliki sahabat seorang profesor ahli matematika ekonomi di sebuah Universitas Israel. Profesor tersebut punya teman bernama Ignacio, yang melakukan riset tentang tendangan penalti. Riset milik Ignacio inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Grant, untuk menghadapi situasi penalti yang akhirnya memang benar terjadi.

Dalam risetnya, Ignacio mengirimkan laporan yang berisi empat poin penting:
  1. Van der Sar cenderung meloncat ke sisi alami penendang penalti. Artinya jika menghadapi penendang non-kidal (berkaki kanan), Van der Sar akan meloncat ke kiri (sisi kanannya), dan sebaliknya. Maka para algojo penalti Chelsea yang non-kidal akan memiliki peluang mencetak gol lebih besar jika menembak ke kanan (sisi kiri Van der Sar).
  2. Kebanyakan penalti yang bisa ditahan Van der sar adalah yang ditendang setinggi lutut. Maka sebaiknya algojo penalti Chelsea melakukan tembakan mendatar atau tinggi sekalian.
  3. Christiano Ronaldo seringkali berhenti sesaat saat berlari menuju bola. Jika dia berhenti, 85% kemungkinan dia akan menembak ke kiri (sisi kanan kiper). Namun dalam laporan tersebut ditambahkan, Ronaldo mampu mengubah keputusan pada saat terakhir. Maka kiper Chelsea sebaiknya tidak bergerak terlalu dini. Ketika kiper melakukan gerakan dini, Ronaldo selalu mencetak gol
  4. Tim yang mendapat giliran menendang lebih dulu, memiliki peluang lebih besar untuk menang (60%). http://sepakbolainggris.weebly.com/5/post/2011/04/fakta-dibalik-pinalty-shot-out-manchester-united-vs-chelsea-2008.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
assalamualaikum-selamat datang di chairul12ipa2.blogspot.com